Kesenian Kota Bandung

Loading

Sejarah dan Perkembangan Angklung di Indonesia

Sejarah dan Perkembangan Angklung di Indonesia


Sejarah dan perkembangan Angklung di Indonesia memang tak bisa dipisahkan dari warisan budaya yang kaya. Angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Sejak zaman dahulu, angklung telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Menurut pakar musik tradisional Indonesia, Dr. Wawan Sofwan, “Angklung sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda, tepatnya pada abad ke-7 Masehi.” Beliau juga menambahkan bahwa sejarah angklung terus berkembang seiring dengan waktu, dari mulai dimainkan hanya untuk upacara adat hingga menjadi bagian dari pertunjukan seni dan musik modern.

Pada masa penjajahan Belanda, angklung sempat dilarang karena dianggap sebagai alat musik yang primitif. Namun, berkat semangat para seniman dan budayawan, angklung berhasil bertahan dan kembali populer setelah kemerdekaan Indonesia.

Dalam perkembangannya, angklung tidak hanya dikenal di Indonesia, namun juga di berbagai negara di dunia. Hal ini membuktikan bahwa angklung memiliki daya tarik yang kuat dan mampu memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Menurut Ibu Sinta, seorang guru seni musik di Bandung, “Angklung bukan hanya alat musik, namun juga simbol persatuan dan kebersamaan. Saat memainkan angklung, setiap orang harus saling bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.”

Dengan begitu, sejarah dan perkembangan angklung di Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, namun juga sebagai sarana untuk mempererat persatuan dan keberagaman di tanah air tercinta. Jadi, mari kita lestarikan dan teruskan tradisi bermain angklung untuk generasi mendatang.